Monday, July 23, 2007

CINTA SEJATI

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat

Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba

Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka

Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
terhadapnya
Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
dengan setia
Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum
sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
bebas lagi
Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..

Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan
menyadari
Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah
kau buat
Yang seharusnya ada di dalam hidupmu

Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata, ” Aku lupa ”
Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, ”
Tunggu sebentar ”
Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu
ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri ”

Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air
mata

Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati
daripada air mata yang keluar dari mata kita
Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,
Sementara air mata yang tersembunyi,
Akan menggoreskan luka di dalam hatimu
yang bekasnya tidak akan pernah hilang

Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,
Tetapi ketika cinta itu tulus…
meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,
Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia
sewaktu kamu dapat mencintai seseorang
Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri…

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
Atau karena ia tidak mempedulikan kita
Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu
Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya
Tetapi apabila kamu benar benar mencintai seseorang,
Jangan dengan mudah kita melepaskannya
Berjuanglah demi cintamu… Fight for your dream !
Itulah cinta yang sejati..
Bukannya seperti prinsip ” Easy come.. Easy go… ”

Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan
Daripada berjalan bersama orang ” yang tersedia ”
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
Daripada orang yang berada di ” sekelilingmu ”

Lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
Untuk dibuang dengan hanya ” seseorang ”
Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat

Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling
menyakiti hatimu
Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya
Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari

Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya
Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar
Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana

Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat berupa kebenaran ataupun kebohongan untuk menutupi isi hati
Kita dapat mengatakan apa saja dengan mulut kita
Tetapi isi hati kita yang sebenarnya tidak akan dapat dipungkiri

Apabila kamu hendak mengatakan sesuatu..
Tataplah matamu di cermin dan lihatlah kepada matamu
Dari situ akan terpancar seluruh isi hatimu
Dan kebenaran akan dapat dilihat dari sana

Sunday, July 22, 2007

PERMOHONAN KEPADA ROSULULLAH

Bersembunyi
di balik tirai tujuh lapis langit
Bercengkerama
Dengan bidadari
Di antara 70.000 gaun
Dan 70.000 wewangian surga

Merasakan kesegaran
Manisnya sungai arak dan madu
Mendengar merdunya suara gesekan daun surga
Adalah impian dan keghairahan

Layaknya
Kecintaan Saidina Abu bakar As shiddiq akan sunnah nabinya
Kecerdasan dan kedalaman fikir Saidina Umar Al faruq
Ketqwaan Saidina Ustman bin Affan
Ketajaman pedang Saidina Ali Karomallahu Wajhah
Menggetarkan 8 pintu surga

Layaknya
Uwais al Qarni
Seribu lautan tunduk diatas telapak kakinya
Seribu bumi mengalah
Terberai dengan
Kehalusan hati dan kecintaan akan pengabdian
Kepada ibunda tercintanya

Ternyata
Kecintaanku pada kehidupan sahabat
Tak tertahankan lagi
Kepada kehidupan orang-orang sholeh terdahulu
Yang telah mempersembahkan raga dan jiwanya
Semangat dan darahnya
Melumuri setiap nafas yang terhembus
Mencintai Rosulnya sepenuh hati
Dan mempersembahkan seluruhnya
Hanya kepada Allah

Melihat
Kehancuran bangsa bangsa yang di musnahkan
Yang di tenggelamkan layaknya ummat Nuh AS
Di goncang seperti ummat Luth AS, kaum Ad dan tsamut
Begitu dahsyatnya azab Allah
Mati sia sia dalam kedurhakaan
Kebinasaan dalam panasnya
Jutaan derajat api neraka yang menyala
Menggigil badan ini jika mengingatnya

Penyembahan
Kepada firaun dan hamman
Latta dan uzza
Sin dan ziggurat
Adalah kebodohan dan kedangkalan fikir
Kesombongan dan kekerdilan jiwa

Menolak keberadaan Allah SWT
Sebagai satu2nya yang berhak disembah
Sebagai satu2nya penguasa alam semesta
Yang menciptakan nya dalam enam masa
Adalah kebekuan dan kekerasan hati
Rasanya berjuta malaikat pun
Geram dan berhasrat untuk menghancurkannya

Kalau saja
Dan kalau saja Allah menghadirkan kembali
Ruh firaun kemuka bumi ini
dia pasti akan berteriak
Kepada seluruh manusia
Bahwa jalan yang telah di tempuhnya
Adalah kesesatan dan kegelapan
Bahwa nafsu telah menguasai semua tulang dan darahnya
Dan dia pasti saat ini tengah meraung dengan dahsyatnya
Menjadi bahan bakar api neraka yang hitam menyala
Azab yang tak berakhir sampai kapanpun

Dan kalau saja
Ibrahim AS dipersempatkan datang kembali
Seluruh manusia pun akan diperingatkannya
Bahwa kehidupan dunia adalah tipuan belaka
Bahwa kelezatan abadi adalah kehidupan setelah mati
Semua berasal dari tanah dan akan dibangkitkan kembali dari tanah
Betapa tidak berharganya dunia ini di sisi Allah
Rendah dan hina
Tidak pantas di sebandingkan
Walau dengan satu lembar daun surga sekalipun

Nyatanya
Saat ini pun kita telah melihat dan mendengar
Dengan dua mata dan dua telinga kita
Kebanyakan manusia terhempas
Terkalahkan oleh hawa nafsunya
Menyerah tanpa syarat
Mencintai kemewahan dan kemegahan
Melebihi kecintaan nya kepada Allah dan agamanya
Bahwa kemewahan dan kelezatan dunia
Adalah racun yang paling ganas
Lebih berbisa dari 1000 ular kobra sekalipun
Bahwa kemewahan dan kelezatan dunia
Adalah penipu yang paling ulung
Membuat hampir semua manusia tergila-gila kepadanya
Lalu dengan mudah dia mencapakkan manusia
Hingga manusia selalu berangan-angan untuk merebutnya kembali

Sesungguhnya
peradaban mesopotamia dan mesir kuno
Kaum Nuh dan negeri saba
Babylonia dan sumeria
Telah mengisyaratkan bahwa
Allah jauh lebih hebat dari apa yang telah mereka ciptakan

Barsesa mati dalam kekafiran
Qorun musnah tenggelam bersama harta yang dicintainya
Namruz binasa oleh seekor nyamuk betina
Ubay bin Khalaf hancur dengan sedikit luka di lehernya
Abu lahab dan istrinya menjadi penghuni neraka yg paling nista
Hingga bau busuk tubuhnya pun tercium oleh ahli neraka yang lain
Mereka adalah orang2 bodoh dan kalah

Duhai Rosulullah yang mulia
Yang keluhuran Ahklakmu
Mengalahkan ketampanan Yusuf AS
Hamba merasakan betapa pedihnya engkau saat ini
Bahwa ketika naza pun engkau selalu memikirkan
Dan mengkhawatirkan kami
Ketika tidurpun engkau menangisi kami
Apa yang engkau khawatirkan
Telah terjadi pada saat ini
Betapa kami terlalu mencintai dunia
Betapa kami menjadi budak harta dan hawa nafsu
Daripada sunnahmu yang agung
Daripada syariatmu yang suci
Kami sampai rela berbunuhan kepada saudara kami
Mata kami telah gelap saat ini
Hati kami tertutupi dan membeku
Kami rela berdebat dan berseteru dengan tetangga kami
Hanya karena sepotong sisa roti yang telah basi
Apakah keberkahan doamu belum sampai saat in
Tapi kami yakin bukan itu
Kami yakin kami sendirilah yang telah mengingkari
Kami tidak mentaatimu
Kami telah meragukan dan mendustaimu

Kalau begitu
Utuslah satu sahabatmu yang mulia
Abu Dzar Al-Ghifari atau Muadz bin Jabbal
Atau siapa saja sahabatmu
Untuk mengajari kami
Bagaimana caranya kami menata hati dan pikiran kami
Agar tidak terlena dengan suasana dan keadaan saat ini
Agar amalan kami mendatangkan ruh dan hakekat
Agar amalan kami diterima dan menembus langit
Seperti yang telah mereka lakukan
Hingga dunia ini tunduk di bawah kaki mereka
Agar kami lebih mencintai satu huruf Quran
Dimalam yang gelap dan dingin
Daripada kecintaan kami kepada lelap dan istri kami
Agar kami mampu
Memandang Rabb kami sepuas-puasnya
Dengan mata hati kami
Agar lidah kami tak kelu
Untuk mengucap dzikir Subhanallah dan Allahu Akbar
Saat ini lidah kami terlalu keras dan kaku
Terlalu kenyal karena banyak makanan haram masuk ke dalam perut kami
Lidah kami saat ini
Menjadi senjata yang paling tajam dan ampuh
Untuk menghasut dan melempar fitnah saudara saudara kami
Bahkan kami saat ini
Mendapat nilai seratus dan sempurna untuk berghibah
Hingga kami mampu melakukannya hapal diluar kepala
Walau kami sedang mandi sekalipun

Badan kami telah berlumur dosa
Hingga dosa itu mengeras di kulit dan susah untuk dibersihkan
Kemaksiatan adalah pekerjaan kami sehari-hari
Tanpa perlu diminta dan disuruh
Kami dengan suka rela melakukannya
Kami begitu pandai dan lihai
Bahkan kami terlalu sering bersenda gurau dengan iblis dan pasukannya
Hingga kami tak mampu membedakan
Mana yang halal dan haram
Yang haram pun kami lahap
Yang halal kami bantah

Kami telah terpedaya
Oleh bujuk rayuannya
Kami adalah murid yang paling berprestasi
Dalam mata pelajaran mencuri, mabuk, berzina, membunuh,
Mengambil yang bukan hak kami
Bahkan kami sering merampas hak saudara-saudara kami
Kami sering mendapat acungan jempol oleh mereka
Karena perlakuan kami mirip dan serupa dengan mereka
Hingga mereka berlompat-lompat kegirangan
Kalau ada satu dari kami mati ditemani oleh mereka

Wahai Rosullullah Yang Mulia
Kami yakin engkau sedih saat ini
Mohonkan ampun untuk kami Ya Syaidul Ambiya
Dengan kebesaran namamu disamping Ars Allah yang Luas
Sebenarnya kami rindu kepadamu
Tapi kami ini adalah orang orang kalah
Kami ingin sekali mencintaimu
Tapi saat ini kami hanya mampu membuatnya dalam sepotong lagu
Tanpa kami tahu
Apa kami ini benar2 telah mencintaimu atau belum
Saat ini kami hanya pandai berkata-kata tentang kebaikan
Tanpa kami mampu melakukannya sedikitpun
Dan jika kami mampu melakukannya pun
Tanpa disertai keihklasan, karena sifat ikhlas yang ada dalam diri kami
Telah lenyap dterjang badai riya dan ujub yang bertubi-tubi

Wahai Rosulullah yang Mulia
Yang ketinggian Akhlaqmu
Mampu menggetarkan langit dan mendatangkan hidayah
Kepada seorang pengemis yahudi yang buta
Saat ini ahklaq kami telah rusak
Terkoyak oleh panah dan pedang kepentingan dan hasrat
Kami tak kenal lagi dengan muamalah dan muasyarat yan telah engkau ajarkan
Sehingga kami lebih jago dalam berpolitik yang kotor
Politik yang selalu memberatkan kepentingan diri dan kelompok kami
Sampai sampai kami tak berdaya dan tak mampu lagi
Walau hanya sekedar memberikan semangkuk kuah sayur kepada tetangga kami
Bagi kami tetangga adalah musuh yang mesti kami waspadai
Sehingga pintu rumah kami selalu tertutup rapat
Bahkan kami pasang kunci berlapis lapis di pintu dan jendela rumah kami
Sehingga Rahmat Allah pun tak mampu menembusnya
Bahkan kami telah lupa dengan sedekah dan zakat
Yang menjadi hak tetangga-tetangga kami

Wahai Rosulullah yang Mulia
Kami yakin engkau sedih saat ini
Yang kesedihanmu mampu membuat semua malaikat menangis
Melihat tingkah laku kami
Yang nista dan hina dari hewan yang paling najis sekalipun di dunia ini
Utuslah kepada kami
Mushab bin Umair atau Abdullah bin Mas’ud
Atau siapa saja sahabatmu yang mulia
Agar dia mengajarkan kami
Karena kami tak pandai menegakkan sholat
Bahkan kami sering meninggalkan sholat
Juga bagaimana mendatangkan kekhusuan dalam sholat dan dzikir kami
Karena saat ini sholat kami hanyalah rutinitas yang tak memiliki arti
Bahkan saat ini kami pun tak paham apa arti sholat dalam diri kami
Sehingga sholat kamipun kami kerjakan dengan terburu-buru
Hingga sajadah di kaki kami
Tak berbekas atas rukuk dan sujud kami
Sholat kami tidak mendatangkan sifat taat dalam diri kami
Sholat kami tak mampu mencegah perbuatan-perbuatan buruk kami

Wahai Rosulullah yang Mulia
Yang sifat Al Amin dan amanah mu terukir dalam sejarah
Yang keluhuran budi pekertimu menjadikan 124.000 sahabatmu mencintaimu
Bahkan mereka mampu mencintai mu
Hingga tak rela sepotong duripun menancap dikakimu
Bahkan mereka rela mati di padang pasir yang panas
Mereka rela mati dalam peperangan dan tebasan pedang
Jika mereka punya seratus nyawa pun
Akan mereka korbankan semua nyawa mereka
Untuk berjuang menegakkan kalimah Laa ilaha illallah
Kecintataan mereka kepada sunnah mu sungguh mengagumkan
Hingga menggetarkan tembok benteng persia, romawi dan china
Kirimlah ruh-ruh mereka kepada kami
Karena kami saat ini tak memiliki ruh dan nurani
Karena saat ini kami tak mampu menahan lapar dan derita
Kami selalu memenuhi perut kami dengan makanan
Sehingga perut kami selalu dalam keadaan kekenyangan
Sehingga kami tak sanggup bangun menegakkan agamamu
Kami tak sebanding dengan mereka Ya Syaidul Ambiya

Wahai Rosulullah yang Mulia
Yang namamu memancarkan sinar ke seluruh alam semesta
Hingga Allah SWT pun memberi shalawat kepadamu
Hingga bapak seluruh manusia Adam AS pun bersyahadat atasmu
Kami ingin engkau hadir disisi kami
Hingga kami bisa sepuasnya mencurahkan perhatian kami kepadamu
Padahal makananmu hanyalah tepung yang kasar
Alas tidurmu hanyalah selembar kain yang usang
Sajadahmu yang hitam bekas sujudmu kepada Rabbmu
Harta kekayaanmu hanyalah sebuah lotta untuk wudhu
Tapi kedudukan mu termulia di antara seluruh mahkluk
Syafaatmu sangat dinantikan di padang mashyar

Duhai Rosulullah yang mulia
Lembah uhud dan padang badar
Telah menjadi bukti kesetiaan para sahabatmu
Kesabaran sebesar bumi dan ketabahan seluas lautan
Mendatangkan bantuan Allah dan ribuan malaikat
Memberikan kemenangan atas musuh-musuhnya
Dengan rintihan doa dan kebersamaan
Tapi kami saat ini ya Syaidul ambiya
Terpecah dan terberai layaknya ombak di pantai
Saat ini kami mudah sekali untuk dihancurkan
Mudah sekali untuk di lemparkan
Saat ini kepala kami yang diinjak dan kehormatan kami dihina
Sedangkan kami tak mampu berdoa untuk memohon bantuan Allah
Saat ini kami hanya mampu membaca doa dan menghapal doa
Doa kami telah kehilangan hakekatnya dan telah hilang kekuatannya
Seolah-olah Allah memalingkan wajahNya dari kami
Sehingga kami tak kuasa mengelak dari bencana dan musibah
Yang selalau mendera kami

Ya Rosulullah Yang mulia
Yang kedudukanmu disisi Allah begitu tinggi
Bantulah kami dengan doa engkau ya Rosul
Karena saat ini iman kami telah rusak dan cacat
Keyakinan kami telah terkoyak
Kami meyakini apa-apa yang nampak saja
Kami lebih meyakini apa yang kelihatan oleh mata kami
Kami meragukan keberadaan sorga dan neraka
Kami meragukan keberadaan shirot dan padang mashar
Mizan dan alam kubur
Kami lebih yakin dengan ramalan-ramalan
Kami lebih meyakini kebenaran berita di koran dari pada Qur’an
Kami ini adalah ummat akhir jaman yang telah engkau kabarkan
Keadaan kami engkaupun telah tahu
Betapa sedihnya engkau mengetahui keberadaan kami
Yang kejahilan kami menyamai dengan kejahilan orang-orang terdahulu
Kami ini selalu beramai ramai dalam bermaksiat kepada Allah
Sehingga kebenaran tidak nampak di mata kami
Karena mata kami telah buta
Yang benar kami anggap salah dan kuno
Yang sesat kami anggap benar dan perlu kami contoh

Kami tahu bahwa engkau sedih ya Rosul
Tapi saat ini kami tak bisa berharap
Karena engkau telah tiada dan meninggalkan kami
Kami hanya bisa memohon
Ada satu diantara kami
Berpegang teguh pada agamamu yang suci
Yang mampu mengingatkan kami
Dan memberikan contoh kepada kami
Membimbing kami menuju jalanmu
Sebagai gerbong kereta terakhir yang membawa kami
Kepada keadaan yang lebih baik menuju sunnah dan syariatmu
Salam untuk engkau ya Rosul
Untuk keluarga dan sahabat-sahabatmu
Untuk mereka – mereka yang telah memperjuangkan agamamu
Semoga kubur engkau dan mereka
Di penuhi dengan cahaya dan rahmat
Hingga suatu saat nanti
Kami dapat berjumpa dengan engkau
Amin

Saturday, July 21, 2007

tidak ada judul

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.

Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, saya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, Mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai Dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan. Sejalan dengan berlalunya waktu, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya," HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."

Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab,"Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan Adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"

Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskannya kepadaMu. Adalah suatu ketidak adilan dan ketidak benaran bagiKu Untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat Memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang Penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang Engkau masih kasar, atau
memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang
mudah mengampuni; tetapi engkau sendirimasih suka menyimpan dendam, seseorang
yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu
seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang Engkau cari selama ini daripada membuat engkau Membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu.

Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan
adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid.

Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna Karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu."

Nb : Ini untuk: yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah, dan yang sedang mencari.

Monday, July 16, 2007

UNTUK CALON ISTRIKU

Assalammu'alaikum Wr... Wb...

Apa kabar calon istriku?
Allah selalu bersama kita

Ukhtiku...
Masihkah menungguku...?

Hm... menunggu, menanti atau whatever-lah yang sejenis dengan itu kata orang membosankan. Benarkah?!
Menunggu...
Hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang 'istimewa'
Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa
Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu
Membaca, menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat

Menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkan-Nya,
melihat fenomena kehidupan di sekitar tempat menunggu,
atau sekadar merenungi kembali hal yang telah terlewati


Banyak hal lain yang bisa kau lakukan saat menunggu
Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih


Bahwa di masa penantian, kita sebenarnya bisa lebih produktif
Mumpung waktu kita masih banyak luang
Belum tersita dengan kehidupan rumah tangga
Jadi waktu kita untuk mencerahkan ummat lebih banyak
Karena permasalahan ummat saat ini pun makin banyak


Ukhtiku...
Di mana pun engkau sekarang, janganlah gundah, janganlah gelisah
Telah kulihat wajahmu dan aku mengerti,
betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku di dalam hari-harimu
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu
Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang
Karena jalan ini masih panjang
Banyak hal yang menghadang
Hatiku pun melagu dalam nada angan
Seolah sedetik tiada tersisakan
Resah hati tak mampu kuhindarkan
Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan
Karang asaku tiada 'kan terkikis dari panjang jalan perjuangan, hanya karena sebuah kegelisahan
Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan
Keputusan besar untuk datang kepadamu

Ukhtiku...
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu
Percayalah pada-Nya, Yang Maha Pemberi Cinta,
bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir
Yakinlah...saat itu pasti 'kan tiba
Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu
Karena kecantikan hati dan iman yang dicari
Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu
Karena aura keimananlah yang utama
Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga,
merasuk dan menembus relung jiwa

Wahai perhiasan terindah...
Hidupmu jangan kau pertaruhkan, hanya karena kau lelah menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik.

Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil
Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup
Pasrahkan inginmu sedalam qalbu, pada tahajjud malammu
Bariskan harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah di shalat malammu
Pulanglah pada-Nya, ke dalam pelukan-Nya
Jika memang kau tak sempat bertemu diriku,
sungguh...itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci
Dan kau terpilih menjadi Ainul Mardhiyah di jannah-Nya

Ukhtiku...
Skenario Allah adalah skenario terbaik
Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita
Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang,
merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya
Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita

Ukhtiku...
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah 'kan menjelang jua
Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan
Apa kabarkah kau disana?
Lelahkah kau menungguku berkelana?
Lelahkah menungguku kau disana?
Bisa bertahankah kau disana?
Tetap bertahanlah kau disana...
Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu
Bila waktu itu telah tiba,
kenakanlah mahkota itu,
kenakanlah gaun indah itu...
Masih banyak yang harus kucari, 'tuk bahagiakan hidup kita nanti...

Ukhtiku...
Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir
Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera,
kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang
Cinta membuat hati terasa terpotong-potong
Jika di sana ada bintang yang menghilang,
mataku berpendar mencari bintang yang datang
Kalau memang kau pilihkan aku, tunggu sampai aku datang...



Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat
Dan mendo'akanmu agar kau selalu sehat, bahagia,
dan mendapat yang terbaik dari-Nya
Aku tak pernah berharap, kau 'kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini
Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup
Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini
Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau 'tuk dikagumi
Akulah orang yang 'kan selalu mengagumi, mengawasi, menjaga dan mencintaimu

Ukhtiku...
Saat ini ku hanya bisa mengagumimu,
hanya bisa merindukanmu
Dan tetaplah berharap, terus berharap
Berharap aku 'kan segera datang
Jangan pernah berhenti berharap,
Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup

Bila kau jadi istriku kelak,
jangan pernah berhenti memilikiku
dan mencintaiku hingga ujung waktu
Tunjukkan padaku kau 'kan selalu mencintaiku
Hanya engkau yang aku harap
Telah lama kuharap hadirmu di sini
Meski sulit, harus kudapatkan
Jika tidak kudapat di dunia...
'kan kukejar sang Ainul Mardhiyah yang menanti di surga

Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat,
aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu
Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku,
pelarian perasaanku
dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku
Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti...
Apa yang akan ku hadapi
Dan apa yang harus kucari dalam hidup

Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini,
untuk dirimu yang selalu bijaksana
Aku goreskan syair sederhana ini,
untuk dirimu yang selalu mempesona
Memahamiku dan mencintaiku apa adanya
Semoga Allah kekalkan nikmat ini bagiku dan bagimu
Semoga...

Kau terindah di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu
Kau teranggun di antara dewi yang pernah aku temui dahulu
Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti
Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati
Begitu indah kau tercipta bagi Adam
Begitu anggun kau terlahir sebagai Hawa
Kau terindah yang pernah kukagumi meski tak bisa aku miliki
Kau teranggun yang pernah kutemui meski tak bisa aku miliki
......


Ya Allah...
ringankanlah kerinduan yang mendera
kupanjatkan sepotong doa setiap waktu,
karena keinginan yang menyeruak di dalam diriku

Ya Allah...
ampuni segala kekhilafan hamba yang hina ini
ringankan langkah kami
beri kami kekuatan dan kemampuan
tuk melengkapkan setengah dien ini,
mengikuti sunnah RasulMu
jangan biarkan hati-hati kami
terus berkelana tak perpenghujung
yang hanya sia-sia dengan waktu dan kesempatan
yang telah Engkau berikan
Aamiin...

Wassalamu'alaikum Wr... Wb...

Saturday, July 14, 2007

JANGAN TINGGALKANKU

“JANGAN TINGGALKANKU ”


Bila ku kenang jalan hidupku
betapa kurasa kehadiranMu
kini beranjak dewasa aku
kau berikan uluran tangan suciMu


ya Tuhanku terimalah sujudku
ya Tuhanku terimalah syukurku
duhai Yang Kuasa tlah kau beri rahmatMu
kau berikan sgala karunia kasihMu

sadarku semua ini milikMu
jangan...jangan lagi jauh dariku
jangan jangan pernah tinggalkanku
Yang Kuasa bimbinglah aku selalu

Thursday, July 12, 2007

DALAM MALAM

Dalam malam
keberselimut gelap

dalam malam
kuberdiri sendiri

dalam malam
kumelamun sendiri

dalam malam
kutulis syair sendiri

dalam malam
kubermohon kepadaMu
semoga malam-malam yang lain
sudah ada pendampingku


4215

Wednesday, July 11, 2007

MEMILIH

Manusia hidup selalu dihadapkan pada berbagai pilihan. Ketika muda kita diharuskan memilih sekolah, setelah selesai kita wajib memilih pekerjaan, lalu memilih tempat tinggal, memilih pasangan hidup, bahkan juga memilih partai politik untuk menyalurkan aspirasi kita.
Kadang kita bingung, apa pegangan atau parameter kita dalam memilih ini.

Rasulullah mengajarkan doa yang bisa ditarik hikmah yang dalam. Doa itu sering dibaca orang seusai sholat. Bunyinya, "Allahumma inni as'aluka salamatan fid dien, wa 'afiyatan fi jasadi, wa ziyadatan fi 'ilmi, wabarakatan fi rizqi, wa taubatan qablal maut . ". Doa ini bisa kita jadikan tips memilih ala Rasulullah.

Yang pertama, Salamatan fid din, pilihan itu harus menyelamatkan agama kita. Kita masih bisa mengkaji Islam, masih bisa ibadah, masih bisa menutup aurat, masih bisa menjauhi yang haram dan menjalankan yang wajib, termasuk untuk berdakwah. Rugi kita memilih sekolah yang
keren, tapi nanti merusak aqidah kita. Demikian juga dalam memilih tempat kerja, rumah atau jodoh.

Kedua, Afiyat fi jasadi, pilihan itu harus mampu menjaga kesehatan kita; tidak mengikis tubuh kita sedikit demi sedikit tanpa makna.Apa artinya penghasilan tinggi, tapi badan hancur, sampai nggak bisa ibadah lagi, sehingga kebahagiaan tidak berkelanjutan

Ketiga Ziyadatan fi ilmi, pilihan itu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kita. Kita bergaul atau bekerja tidak untuk makin bodoh.Jadi pilih lingkungan kerja atau pergaulan yang meluaskan wawasan maupun ilmu kita, sebagai bekal amal saleh kita. Karena tiada amal kecuali dengan ilmunya.

Keempat, Barakatan fi rizqi, pilihan itu membawa berkah dalam rizki kita. Rizki kita itu tidak cuma yang berujud materi, tapi juga yang non materi, seperti udara yang segar, suasana aman dan tenang, istri yang shalihah dst. Apa artinya pilihan dengan penghasilan besar dan fasilitas mewah, bila lalu jarang ketemu anak istri, sampai akhirnya rumah tangga seperti neraka .

Kelima, Taubatan qabla maut, pilihan itu masih memberi ruang kepada kita untuk memperbaiki diri, taubat, atau bahkan bila perlu menarik diri (mundur) secara baik-baik, bila ternyata ada sesuatu yang haram atau membahayakan di dalamnya. Ada bidang 'profesi' yang praktis tidak memberi peluang exit seperti ini, misalnya jadi dealer narkoba.

Nah semua ini, dilandasi dengan pengenalan syariat yang shahih, serta niat yang ihlas, insya Allah akan menjadikan kita meraih kebaikan dalam pilihan-pilihan kita. Karena semua ukuran baik-buruk, berkah-tidak, tentu saja tidak oleh ukuran manusia yang picik ini, tapi oleh ukuran-ukuran yang ditetapkan Allah dalam hukum syariatnya.

Allah berfirman: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahu, sedang kamu tidak mengetahui." (Qs. 2:216).

Monday, July 09, 2007

Jibril Umumkan Hasil "Verifikasi" dari Langit

Jibril Umumkan Hasil 'Verifikasi' dari Langit



Cintailah Allah
Karena limpahan karunia-Nya kepadamu
Cintailah aku karena cintaku kepada Allah
Cintailah kelurgaku karena mereka mencintaiku [al-Hadits]

Makhluk berjuluk cinta, kerap digambarkan dalam beragam simbol, beraneka makna serta bermacam pendekatan. Tetapi pada jamaknya, rasa-perasaan yang berujud rasa kasih dan berbentuk rasa sayang, akan selalu menjelma dalam pesona cinta, serta yang pasti selalu mengharubiru semua anak manusia. Pada kodratnya, cinta senantiasa berkarakteristik universal, utilitarian, dan hinggap pada semua relung jiwa makhluk hidup, sebuas apa pun makhluk itu.

Bila sepasang muda-mudi sedang terhempas akibat gempuran anak panah asmara, maka dunia seakan milik berdua, aroma surga semerbak dari mulut mereka dan kata-kata yang meluncur sewangi bunga. Keadaan ini melahirkan banyak ekspresi dan juga memunculkan serangkaian paradoks kehidupan. Lihatlah! Sepasang anak manusia yang sedang dimabuk cinta. Mereka akan menganggap dunia begitu luas tak terbatas, tetapi pada saat yang lain, mereka mengangankan dunia dapat dilipat setipis selimut, hingga berupa jimpitan kecil di sudut alam khayal. Ditekuk seperti kaki dan membayangkan hidup terpencil di dunia surgaloka. Di ujung dunia lain.

Sepasang makhluk tersebut selalu menginginkan hidup berdua, tak ada seorang pun yang mengganggu, serta mengekspresikan hak dan kewajiban versi mereka sendiri. Di sini, kerap lahir pula anomali. Sebuah anomali yang tak pernah dipersoalkan, karena cinta tak pernah alpa untuk tinggal dengan masa yang berbeda pada setiap makhluk hidup. Cinta dapat melahirkan apa saja, cinta dapat pula tidak dapat melahirkan apa-apa. Inilah cinta antaranak manusia. Cinta memiliki dan menguasai siapa saja.

Tetapi, siapakah sebenarnya aktor cinta paling ulung, pencinta yang mampu membuat langit terpecah, menyebabkan segenap malaikat sibuk luar biasa dan raungan menghunjam bumi? Allah SWT! Dia-lah Dzat Yang Maha Pencinta! Konon --demikian Hadits Qudsi menceritakan-- Allah suka merindu bila lama tak bersua dengan kekasih-Nya. Syahdan pula, Dia sangat atraktif serta demonstratif jika sedang bercinta. Berbeda dengan anak manusia karena Dia memang Yang Qidam bukan yang huduts bila Allah telah menjatuhkan pilihan, menghunjamkan cinta-Nya, serta memanjakan kekasih-Nya, maka lelangit dengan tujuh lapisannya akan berderak dan meluncurkan hasil verifikasi cinta yang diumumkan oleh Malaikat Jibril AS dari sela-sela bentangan langit yang terbelah.

Untuk mengukur betapa besar rasa cinta Allah, dapat kita lihat dari bagaimana Dia memperlakukan para kekasih-Nya. Tidak seperti anak manusia yang nyaris selalu pamrih, cinta Allah menyertai kita dalam hidup hingga ke alam akhirat. Bukan sebatas badani yang kita peroleh, tetapi sekali Dia mencinta, maka Dia akan menjelma Sang Pemaaf hingga semua dosa-dosa kita akan Dia hapus. Sungguh! Kalau kurang percaya, simaklah sebuah renungan suci Alquran ini. "Katakanlah! Jika kamu [benar-benar] mencinta Allah, ikutilah aku [Muhammad] niscaya Allah mencintai serta mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Katakanlah! Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu berpaling, sesungguhnya Allah tidak mencinta orang-orang kafir" [QS: Ali Imron: 31-32].

Manusia yang dilanda asmara, akan marasa lebih damai jika tak ada orang lain tahu, dan suka tak berterus terang jika ditanya siapa kekasihnya. Allah, sungguh tak pernah malu-malu kalau sedang bercinta. Dia akan senang kalau nama sang kekasih disebut-sebut. Dia juga akan mengajak semua makhluk hidup untuk mencurahkan rasa kasih dan sayangnya kepada kekasih Allah. Dia menugaskan para malaikat menjaganya, memerintahkan angin menyelimutinya jika panas dan menebarkan kepadanya aroma surga. Sang kekasih akan dijaga dari segala macam sikap hidup yang tidak baik serta akan selalu diberi petunjuk agar tidak menjauhi-Nya. Dia bahkan mengaku tidak suka ditinggalkan berlama-lama.

Lantas siapakah kekasih-Nya yang Dia tulis dalam kitab-kita suci-Nya? Tak pelak, dialah Baginda Muhammad Habibullah, kekasih-Nya yang paling nyata. Bila umat Islam menyebut nama Muhammad --dalam shalawat-- sekali saja, maka Allah akan membalasnya dengan sebutan serupa sebanyak sepuluh kali ditambah pula dengan ragam hadiah yang bakal kita terima di dunia dan di akhirat kelak. Begitulah jumlah seterusnya dengan angka kelipatan.

Dalam sebuah Hadits Qudsy yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Allah, bila mencinta seorang hamba, Dia akan memanggil malaikat Jibril AS lalu berfirman; Aku mencintai si Fulan, maka cintailah dia! Malaikat Jibril pun mencintainya dan menyeru dari batang arasy ke langit dunia, katanya, Allah mencinta si Fulan, kalian semua cintailah dia. Maka penghuni langit pun mencintainya." Rasulullah melanjutkan, "Kemudian diletakkan penerimaan baginya di dunia."

Karena Maha Tahu, maka Allah SWT dengan amat mudah dapat membedakan hamba yang benar-benar mencintai-Nya dengan hamba yang cuma pura-pura cinta karena pamrih. Bagi para sufi, Allah menjadi puncak segala harapan. "Ilaahi Anta Maqshuudii Wa Ridlaaka Mathluubii." Ada yang mengharap cinta-Nya karena rasa takut [khouf] dan penuh harap [rojaa'] seperti Hasan al-Bashri, ada pula yang mencinta-Nya karena keindahan Allah seperti Jalaluddin ar-Rumi. Ada juga yang menyatakan cintanya begitu yakin fana' dalam Allah layaknya Abul al-Manshur al-Hallaj. Ada pula yang mencintai-Nya karena hanya Dialah Sang Kekasih seperti wanita sufi Rabi'ah al-Adawiyah.

Jika cinta penuh pura-pura, maka Allah akan meninggalkanya. Dia akan berkata, "Kau berbohong kepada-Ku!" Sebuah hadits lain yang dikutip sufi besar Ibnu Arabi dalam buku Misykatul Anwar, Ia berfirman "Berbohonglah orang yang mengaku cinta kepada-Ku tetapi tidur dari pada-Ku. Bukankah setiap kekasih menutut untuk menyendiri bersama yang dicinta? Aku ini mengenal benar para kekasih-Ku. Mereka selalu membayangkan diri-Ku di pelupuk mata mereka, berbicara kepada-Ku di alam nyata, dan berdialog dengan-Ku dengan kehadiran-Ku. Esok hari, akan Aku binarkan mata mereka di kebun-kebun-Ku."

Di antara kita boleh jadi banyak yang mengaku cinta Allah tetapi jauh dari tulus. Begitu malam tiba dan gelap menyelimuti semesta, sejatinya Allah tengah bersemayam di langit dunia menunggu kehadiran para kekasih-Nya. Anehnya, kita justru tidur lelap seperti bangkai, membiarkan Allah berada dalam penantian. Ke manakah kita saat Dia memanggil, menunggu waktu bercengkerama? Kalau terlalu capai memikirkan kehidupan yang serba berat, kenapa kita tidak mengadukan kepada-Nya? Mengapa kita langsung bergegas, begitu terdengar suara pimpinan di kantor karena khawatir dinilai tidak loyal dan tidak berdedikasi? Tetapi, kenapa kita lebih tidak siap menerima pemecatan dari atasan ketimbang pemecatan dari Allah SWT? Na'udzubillaahi Min Dzaalik!!!

Kita sering lupa, Dia telah memberikan segalanya. Permohonan kita selalu turun-temurun, dan terkabul pula secara turun-temurun hatta ketika kita tengah melupakan-Nya. Tak ada kekasih yang melebihi Allah. Tak ada kekasih yang memberikan segalanya kecuali Allah Yang Maha Pencinta. Di cermin mata kita, yang tergambar masih sebatas kecintaan badaniah-material. Istri dicinta, anak disayang, orang tua dihormati, karena sudah terbiasa dekat di mata. Istri memberikan kasih sayang, anak memberikan kebanggaan dan orang tua memberikan kehormatan.

Lantas, sadarkah kita bahwa Dia-lah yang telah memberikan orang tua, istri, anak-anak kepada kita, bukan sebatas kasih sayang, kebanggaan dan kehormatan! Kalau istri kita cantik, anak kita molek dan orang tua kita mulia, maka Allah jauh Maha Cantik, Maha Moleh dan Maha Mulia. Songsonglah Dia yang dalam jarak jauh dan dekat selalu menanti kita. Kita berjuang hingga keringat mengucur deras, tenaga terkuras dan pulang dengan rambut kusut masai untuk mencari rezeki, tetapi kita lupa kepada Sang Pemilik Rejeki. Sadarilah, kita baru pada maqam terendah, yang setiap kali berdoa selalu minta limpahan harta dan jarang sekali langsung memohon kasih dan sayang serta kasih-Nya.

Padahal, kalau Dia sayang, kasih dan cinta kepada kita, apa yang tidak bisa kita minta dari-Nya? Boleh jadi, tanpa diminta sekalipun, Dia akan menghujani kita beragam anugerah. Laksana sepasang remaja yang berjanji memberi apa saja kepada kekasinya. Sumpahnya; ingin menyeberangi samudera, menggapai rembulan dan memetik matahari, jika kekasihnya meminta. Bukankah kekasih ada pemiliknya? Bukankah istri juga ada penciptanya? Bukankah suami kita adalah milik Allah dan bukankah anak yang ada pada kita adalah yang kita minta kepada Allah?

Bagaimana merajut cinta dan memendam rindu dapat kita lakukan bersama Dia? Alqur'an dan al-Hadits memberikan jalan untuk itu, seperti yang termaktub di ujung atas tulisan ini. Tinggal bagaimana kita mematuhi hak dan kewajiban kita sebagai hamba sejujur-jujurnya, seikhlas-ikhlasnya, dan setulus-tulusnya. Tak ada kata lain dan tak ada dzat yang paling pantas kita cinta kecuali Allah, Baginda Rasul dan keluarganya. Bila kita cinta Dia, maka seluruh penghuni langit dan bumi akan memperlakukan kita sebagai kekasih mereka sendiri. Wallaahu A'lamu Bish Showaab.

Sunday, July 08, 2007

heheheheh





hehhhhhhhhhhhh
ternyata setelah lama aku mengotak-atik blogku, akhirnya jadi juga, maaf temen-temen ternyata sekarang blogku telah ganti usernamenya dan paswordnya.........