Saturday, August 11, 2007

Rahasia Hati Lelaki dan Wanita

Sejarah banyak menceritakan kita tentang hal ini..ada Yusuf dan zulaikha, Muhammad dan Khadijah, Ali dan Fatimah, Laila dan Majnun, Romeo dan Juliet, Rama dan Sinta dll..yang jumlahnya banyak sekali..

apa yang sama jika disebutkan nama2 ini berikut pasangannya??..betul sekali..tentang menyikapi 'hubungan' laki2 dan perempuan..tentang 'cinta'..tentang anugrah yang hanya terlengkapi jika ia berpasangan..meskipun diantara tokoh2 diatas, penyikapan yang ditunjukkan mungkin sangat berbeda..
tetapi banyak manusia2 dahulu dan saat ini terilhami oleh cerita2 diatas..bahkan bermimpi bahwa mereka adalah pasangan2 diatas..berharap ada banyak kesamaan sikap dengan cerita2 diatas..dengan segala permasalahan yang terjadi didalam 'hubungan' mereka tersebut..

jaman dahulu..jaman sebelum Islam menerangi tanah arab, ada kebiasaan diantara wanita2 arab yang ingin bersuami,dimana dia(si perempuan)'berhubungan' dengan sebanyak lelaki yang ia inginkan(dibawah 10 org).. ketika si perempuan hamil..dia berhak memilih salah satu diantara lelaki yang telah berhubungan dengannya itu untuk menjadi suaminya..ada lagi kondisi dimana si perempuan memasang bendera(tanda) tertentu didepan rumahnya..yang berarti lelaki manapun boleh 'berhubungan' dengan si perempuan tadi, setelah perempuan itu hamil maka perempuan itu akan menikahi seorang lelaki dimana sebelumnya pihak perempuan memanggil tukang ramal untuk meramal anak siapakah yang ada didalam kandung si perempuan itu..jawaban peramal ini mau tidak mau harus dilaksanakan dan diterima..ditambah lagi dengan bentuk 'hubungan' yang seperti kita kenal saat ini, yakni berkenalan, kirim dan berbalas surat, jalan2 ke tempat2 yang ramai dan sepi, bermesraan(baca: zina mata, tangan, kaki, mulut dll), kemudian menikah..dan tidak sedikit yang didahului dengan perzinahan sebenarnya, kemudian baru menikah..dan jenis 'hubungan' terakhir adalah..dimana seorang lelaki yang ingin menikahi seorang wanita mendatangi wali si wanita tersebut untuk meminta izin menikahi wanita yg dimaksud..dan setelah dipenuhi mahar yang telah ditentukan, dilaksanakanlah pernikahan dengan syarat dan rukun tertentu..bentuk 'hubungan' inilah yang kemudian dibenarkan oleh Islam..

sekarang ini, 2 model terakhir dari 'hubungan' antara laki2 dan perempuan diatas yang berkembang didunia, sayang.. pilihan kebanyakan kita umat Islam bukan pada pilihan yang terakhir(mendatangi wali perempuan untuk melamar)..tetapi pilihan untuk pacaran..

pacaran..kata yang terdengar wajar2 saja bagi kebanyakan remaja kita saat ini..masih rada sulit menemukan remaja yang berkata "ihh..itu kan zina mas..", atau "ngapain sih pacaran segala..kalo berani lamar donk.." apalagi bagi mereka yang usianya baru beranjak dewasa..malah ada semacam paradigma jika sudah memasuki usia remaja dan tidak memiliki pacar..maka orang tersebut disebut 'jomblo'..'ga gaul'..'ga keren' dan lain sebagainya..

karena itu jangan heran, kalo abg2 kita saat ini yang kata orang tua masih bau kencur udah bermain2 dengan kata "cinta".."aku cinta padamu..sungguh" katanya..tanpa pernah ia tahu konsekuensi dari kata itu atas diri dan Zat yang telah menciptakannya..

naif??..bisa jadi, tetapi mungkin lebih karena faktor visual atau adanya orang2 yang dianggap sebagi contoh..yang sering mereka lihat, tidak hanya diluar rumah (sekolah, mall2, dll) tetapi juga didalam rumah (vcd, TV, Parabola, dll)..disamping itu faktor keluarga(ortu) yang karena pengetahuannya tentang pergaulan didalam Islam pun minim..juga menganggap bahwa anak2nya yang berpacaran adalah hal yang lumrah dalam usaha saling menjajagi diri dan pasangan..ditambah lagi faktor diri si abg sendiri sebagai benteng terakhir untuk memfilter hal itu masih kurang..kurang mengenal dasar2 pergaulan Islam dengan baik..meskipun sekarang kadang kita jumpai, mereka yang berpacaran adalah juga orang yang paham bagaimana islam mengatur hubungan laki2 dan wanita itu..

visualisasi tentang hal ini menjadikan pemahaman si abg ketika beranjak dewasa terhadap pacaran menjadi sebuah hal yang lumrah untuk dilakukan dalam proses 'menjajagi' pasangan..meskipun seringkali aktifitas pacaran justru mendorong orang yang melakukannya semakin 'menutup' diri dari keadaan yang sebenarnya..menjadi 'orang lain' yang sungguh2 sangat 'ideal'..ia seringkali menjadi orang yang sangat baik, sangat perhatian, sangat sabar, sangat melindungi, dll..padahal kesehariannya dia bukanlah orang seperti itu..disamping itu konsep tentang 'rasa suka', 'cinta' , dan bahkan janji2 'pernikahan' dan sejenisnya akhirnya ditunjukkan sebagai manifestasi syahwat yang harus dipenuhi melalui aktifitas pacaran tadi..apakah itu dengan saling menggenggam tangan, saling membelai, saling merayu, saling (maaf) berciuman, bahkan mungkin lebih dari itu..entah itu disadari atau tidak..

proses yang disebutkan diawal akan menjadi sebuah kebiasaan dalam perilaku sehari2..sayangnya kebiasaan itu akan berkembang menurut rentang waktu yang dihabiskannya..artinya jika kebiasaan baik yang kita mulai, maka ia akan melekat dalam sikap dan kesehariannya..itupun yang akan terjadi jika kebiasaan buruk lah yang kita pelihara..

dan pacaran adalah salah satu kebiasaan yang buruk dengan rentetan kebiasaan buruk lainnya..ketika pertanyaanya tentang "maukah kau menjadi pacarku" dijawab dengan "iya" maka ia akan diikuti dengan kebiasaan2 baru...mungkin ia akan mulai mendandani diri dengan lebih 'detail', chating hanya kepada si dia, sms2an dan telp2an ga kenal waktu..jalan dengan si dia, pegangan tangan, ciu***, berpelu***, berzin*, wah....na'udzubillah..kita mungkin akan bertanya"apakah semua perilaku itu salah?" ..jawabannya "TIDAK!!"..lanjutnya "terus kenapa harus dipersalahkan??"..jawabannya "salahnya..karena kita melakukan hal itu tidak dengan orang yang 'tepat' dan 'benar', tepat karena dia adalah istri atau suami kita, dan benar karena telah dibingkai dengan pernikahan yang sah"..

satu yang mungkin tidak pernah disadari oleh para wanita padahal ini yang paling penting sebelum memutuskan menerima menjadi seorang pacar(karena wanita seringkali menjadi korban dari hubungan model 'pacaran')adalah sudut pandang laki2 melihat hubungan pacaran itu..
kenapa hal ini begitu penting??..karena seringkali ketika wanita memutuskan untuk menerima hubungan model pacaran..wanita menggunakan sudut pandang wanita..mereka membayangkan akan ada seorang laki2 yang 'tulus' yang akan membimbing mereka, memberikan perhatian kepada mereka, memanjakan mereka, melindung

0 Comments:

Post a Comment

<< Home