Saturday, September 08, 2007

ramadhan




Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)

Thursday, September 06, 2007

Ramadhan

Ramadhan....
Begitu banyak kebaikkan yg tersebar dibulan ini
Bulan dimana doa dikabulkan
Taubat diterima
Dan dosa diampunkan
Masihkah kita akan menyiakan bulan penuh berkah ini ?
Masihkah kita akan membiarkan Ramadhan berlalu begitu saja ?
Padahal belum tentu tahun depan kita bertemu kembali dng tamu agung ini
Belum tentu !!!
Kebaikkan apa saja yg sudah kita lakukan dibulan suci ini ?
Ataukah kita malah merasa tidak ada yg berubah
Tidak ada beda antara Ramadhan ini dng bulan2 sebelumnya
Jangan kamu keluar dr Ramadhan ini sbg orang yg merugi
Orang yg hanya mendapatkan lapar dan haus saja selama Ramadhan
Karena sesungguhnya Ramadhan ini merupakan gambaran
Bagaimana kehidupan kita 11 bulan mendatang
Apabila kita berhail dibulan ini
Maka 11 bulan kedepan jg tidak akan jauh beda dng bulan ini
Malah kita akan menjadi lebih baik
Karena itulah fungsi Ramadhan
Menjadikan kita menjadi orang yg bertaqwa.....
Semoga kita mampu meraih derajat taqwa dibulan ini....
Aminnn

Friday, August 17, 2007

Apakah Arti Merdeka Itu???

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Assalamu'alaikum...

" Merdeka itu bisa makan gratis!" , Kata pengangguran.
"Merdeka itu ga diuber-uber kamtib!", kata PKL.
" Merdeka itu....

What do you think about "MERDEKA" ?

Katanyah sih umat Islam di Indonesia inih sebenarnyah belum merdeka karena untuk melaksanakan hukum syari'ah ajah ditentang habis-habisan (melihat kasus perda syariah). Jadi sebnarnyah kita belum merdeka gituh yah? katanyah lagih penjajah dalam arti kalsik sudah meningglkan negeri inih tapi penjajah yang lebih berbahaya juga sedang menjajah. Hemm...jadi inget dengan ghozwul fikri....


Kemusyrikan dan Amoral
Justru Digalakkan Secara Nasional
Oleh Hartono Ahmad Jaiz
Wartawan dan Penulis Buku-buku Islam


KATANYA bangsa Indonesia sudah merdeka 62 tahun, dan biasanya di bulan Agustus ada perayaan kemerdekaan dengan hingar bingar di sana-sini. Perwakilan Indonesia di luar negeri pun merayakannya. Di balik perayaan dan hingar bingar itu, apakah sebenarnya bangsa Indonesia ini sudah merdeka? Merdeka yang mana?

Penjajahan secara serempak justru berlangsung dengan biaya yang sangat besar. Biaya penjajahan itupun dipikul oleh rakyat yang dijajah itu sendiri. Ini yang berlangsung. Aneh.

Untuk dijajah saja harus mengeluarkan dana kepada penjajahnya. Apakah di dunia ini sudah tidak ada penjajah yang “tulus ikhlas” menjajah dengan dana dari penjajah itu sendiri, kok harus didanai oleh manusia-manusia yang dijajah?

Dan kalau sebenarnya masih ada penjajah yang “tulus ikhlas” dengan modalnya sendiri, tapi yang menjajah bangsa Indonesia itu justru mendapat dana dari orang yang dijajah, itu berarti penjajahnya sangat canggih. Penjajah di atas penjajah. Menang dalam bersaing.

Belum tentu juga. Belum tentu, karena menang bersaing atau karena sangat canggih. Mungkin karena pihak yang dijajah sudah terlalu lelah, atau terlalu lengah, atau bahkan tidak merasa kalau dijajah. Bahkan penjajahnya pun mungkin tidak merasa kalau menjajah. Karena terlalu asyiknya dalam menikmati hasil jajahannya. Atau terlalu asyik dalam berebut jajahan.

Kok bisa begitu? Ya. Karena, sebagaimana dijelaskan Allah swt, ada orang-orang yang kerjanya merusak, namun ngakunya membangun, dan tidak sadar kalau mereka sebenarnya merusak. Ayatnya:
011 وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ

012 أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لا يَشْعُرُونَ

013 وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لا يَعْلَمُونَ

014 وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

015اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."

Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.

Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".

Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (QS Al-baqarah/ 2: 11, 12, 13, 14, 15).

Orang-orang jenis itu senantiasa berkelit. Kerjanya merusak, baik secara fisik maupun secara rohani.

Lebih canggih dari itu, ketika sikap munafik yang sudah sangat dibenci oleh Alloh swt ini justru menjadi sistem disuatu komunitas besar yang disebut negara, dan dioperasikan secara nasional oleh pemerintahan. Berarti merupakan pemerintahan munafik. Pada hakekatnya merusak secara fisik dan secara rohani, namun alasannya adalah membangun.

Aset-aset negara dijual, hutan-hutan digunduli, pajak ditinggikan, tetapi bagaimana caranya kalau untuk pabrik kelompoknya maka agar tidak terkena pajak, misalnya. Malah pernah ada menteri Orde Baru yang memasyarakatkan kondom (alat kontrasepsi) dari pabrik anak pejabat, upacaranya di departemen dan tenaga-tenaganya adalah pegawai negeri tetapi urusannya adalah kepentingan pabrik perorangan. Lalu menteri itu saya desak, kenapa dilakukan begini; lalu dia jawab, karena saya disuruh Pak Harto!

Pasar-pasar yang untuk masyarakat kecil dikikis agar diganti oleh pemodal-pemodal besar hingga pedagang kecil meringis; perkampungan-perkampungan yang masyarakatnya muslim taat lalu digusur dengan aneka cara, diganti dengan perkantoran-perkantoran pemodal besar yang di sana tidak ada lagi peribadahan. Kalau masih ada tempat sholatnya, maka ditaruh di ruang sempit dekat kakus di ujung tempat parkir. Ini penggusuran secara fisik sekaligus menghabisi Islam.

Dengan aneka cara, madrasah-madrasah yang mengajari anak bangsa agar kenal Islam dibunuhi. Digalakkan lah SD-SD Inpres, dan punggawa desa lalu menakut-nakuti rakyat, supaya masuk ke SD-SD Inpres itu, maksudnya agar madrasah-madrasah mati. Ketika madrasah-madrasah masih bisa berlangsung di sore hari, maka diadakanlah aturan untuk mematikan madrasah sore, dengan cara jam pelajaran diperpanjang sampai agak sore, atau diadakan les-les sore; agar murid-murid tidak bisa lagi sekolah madrasah sore.

Masih ada yang sekolah madrasah sore lagi, maka dipepetkan lagi, dengan cara tidak diadakan lagi guru-guru madrasah, dengan alasan, sekolah swasta harus mandiri. Jadi guru negeri hanya untuk sekolah negeri. Maka akhirnya sekian ribu madrasah swasta tidak ada gurunya, matilah madrasah-madrasah swasta se-Indonesia, kecuali yang hidup segan mati tak hendak. Sempurnalah perusakan bangsa secara fisik dan rohani dengan sistematis. Dan itu dengan biaya dari rakyat atau bangsa itu sendiri.

Itulah penyelenggaraan sistem munafik yang slogannya seakan agamis, dengan dasar sila pertamanya, Ketuhanan Yang Maha Esa, namun pada dasarnya membunuhi Islam. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 11-15 itu digambarkan lakon orang, tetapi di bumi ini diujudkan melalui sistem. Itulah penjajahan yang sangat canggih: secara fisik dan rohani, masih pula atas biaya pihak yang djajah.

Merdeka yang mana?
Anak-anak yang sudah dikekang agar tidak bisa masuk madrasah itu dengan serempak secara nasional dimusyrikkan, dan memakai biaya dari para orang tuanya, lewat pendidikan nasional. Anggaran pendidikan nasional itu paling besar di antara anggaran APBN. Dan itu untuk pemusyrikan umum secara nasional. Padahal musyrik saja, secara perorangan, itu sudah merupakan dosa tertinggi, tidak diampuni oleh Allah, apabila mati dalam keadaan musyrik dan belum bertobat. Tetapi di negeri yang telah merdeka 61 tahun ini justru dilangsungkan pemusyrikan umum, lewat pendidikan nasional, di samping lewat pemerintahan daerah yang kini dengan otonomi daerah, mereka secara resmi mengadakan pemusyrikan umum. Bahkan digalakkan pemusyrikan umum, seperti sedekah bumi, pesta laut, larung laut; dengan aneka sesaji untuk syetan. Alasannya adalah bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di sini lafal Tuhan Yang Maha Esa (dari sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa) telah menjadi simbol syetan, karena yang dimintai berkah adalah apa yang mereka anggap sebagai penjaga laut, misalanya kepercayaan legende/ mitos, Nyai Roro Kidul, yaitu kepercayaan terhadap syetan.

Bukan hanya Pemerintah-pemerintah daerah yang menggalakkan kemusyrikan dengan aneka upacara model animisme primitif yang sudah diberantas oleh para ulama. Bahkan DPRD yakni wakil-wakil rakyat di daerah, bahkan dari partai Islam sekalipun, seperti PKS, PAN, PPP (walau tidak mengaku partai Islam tetapi dari basis umat Islam), mereka mengadakan upacara kemusyrikan pula. Contohnya, DPRD Bantul (selatan Jogjakarta), begitu mereka diresmikan sebagai DPRD hasil pemilu 2004, maka mereka mengadakan upacara kemusyrikan yang dinamakan Larung Buto ke laut selatan.

Dengan demikian, tatkala kemudian Allah swt menimpakan gempa di Bantul bulan Mei tahun 2006, seharusnya manusia-manusia yang telah mengadakan upacara resmi kemusyrikan yang menentang Allah swt ini mestinya sadar dan bertobat. Tetapi justru bertambah-tambah lagi meratanya kemusyrikan. Bukannya sadar dan kembali kepada Allah swt, namun justru lebih kental kemusyrikannya secara lebih merata. Kabarnya ada yang pasang janur (pucuk daun kelapa yang masih muda), ada yang menanam duit krincing 100 rupiah bergambar gunung, dipendam sebagai tumbal. Astaghfirulloh… kemusyrikan dilanjutkan dengan kemusyrikan lagi secara memasyarakat.

Anak-anak Sekolah Dididik Musyrik
Bagaimana mereka bisa sembuh dari kemusyrikan, karena justru sistemnya ini sendiri yang membentuk ke arah itu. Bahkan lebih dari itu, lewat jalur pendidikan nasional, anak-anak kita dibentuk untuk jadi orang-orang musyrik secara nasional, dan dibiayai oleh bangsa ini sendiri, dengan biaya tinggi. Buktinya, coba kita baca sejenak, buku pelajaran berjudul Buku PPKN 6a, karangan Drs Enco Sartono dan Drs R Suharsanto, diteritkan oleh Yudhistira, Jakarta, untuk kelas 6 SD semester pertama:

Masih banyak seni dan budaya tradisional yang berkembang di Indonesia. Misalnya, para petani mempunyai kebiasaan untuk melakukan upacara panen padi. Upacara tersebut sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hasil panennya baik. Pesta adat lainnya yang berkembang di pesisir, misalnya pesta laut yang diselenggarakan oleh para nelayan. Dalam melaksanakan upacara tersebut pelaku upacara mengenakan pakaian adat. Begitu pula berbagai sesaji khas yang ada dalam upacara tersebut. Keragaman pakaian adat dan pesta tradisional juga merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia. (hlm 8).

Kita mempunyai kewajiban untuk memupuk dan melestarikan budaya daerah. (Hlm 6).

Itulah bukti nyata pemusyrikan umum secara nasional. Upacara-upacara adat pakai sesaji itu jelas kemusyrikan. Para ulama telah memberantasnya, karena upacara-upacara adat dengan sesaji itu adalah ritual penyembahan syetan, ya itulah kemusyrikan yang nyata. Tetapi di Indonesia ini, sejak anak-anak duduk di bangku sekolah dasar sudah diajari bahkan diwajibkan untuk menjadi orang musyrik, dengan cara diberi pelajaran tentang kemusyrikan itu, lalu diwajibkan untuk memupuk dan melestarikannya.

Pencopotan Tauhid secara nasional ini, lebih dahsyat dibanding sekadar penjajahan fisik oleh Belanda dan lainnya selama 350 tahun. Ini penjajahan yang sangat memporak-porandakan masyarakat, baik di dunia maupun apalagi di akherat. Di dunia, mereka menjajah dengan mengadakan sistem yang sifatnya seperti dikecam dalam surat Al-Baqoroh ayat 11-15 tersebut, dan itu atas biaya masyarakat atau rakyat. Sedang biaya tinggi itu hanya untuk memasukkan anak-anak kita ke neraka di akherat. Betapa mengerikannya ini.

Anak-anak sekolah digarap untuk menjadi generasi musyrik yang sangat dimurkai Allah swt seperti itu. Di masyarakat, para punggawa daerah, bahkan DPRD juga, mereka menggalakkan upacara-upacara adat kemusyrikan. Lewat dinas pariwisata dan atas nama otonomi daerah, dengan alasan untuk menggalakkan wisata, maka upacara-upacara adat yang jelas-jelas syirik (menyekutukan Allah swt dengan lainnya) digalakkan dan diada-adakan.

Bahkan kemungkinan sampai menekan masyarakat. Misalnya, konon sebagian daerah ada yang mengancam, bila ada nelayan yang tidak mau ikut upacara laut (yang tentu saja penuh kemusyrikan) maka dikenai ancaman. Mungkin bisa-bisa dikucilkan, dipersulit, atau bahkan kapalnya diancam untuk dibakar, misalnya. Ini berarti kemusyrikan bukan sekadar tumbuh, tetapi disemarakkan, bahkan dipaksakan. Padahal, seharusnya kemusyrikan itu harus diberantas sampai tuntas, agar murka Alloh swt tidak ditimpakan, dan kelak tidak masuk neraka selama-lamanya di akherat.

Kalau anak sekolahnya sudah dimusyrikkan dan itu pakai biaya dari para orang tua itu sendiri, sedang masyarakat juga dimusyrikkan bahkan kadang dipaksa untuk ikut upacara kemusyrikan, maka penjajahan model ini nilai jahatnya lebih jauh tinggi dibanding penjajahan fisik. Kalimat ini sama sekali bukan menyanjung adanya penjajahan fisik. Tetapi kejahatan penjajahan yang amat tinggi ini kenapa diatas-namakan sebagai mengisi kemerdekaan, dan atas nama membangun masyarakat. Itu masalahnya.

Sadarlah wahai para penjajah, dan sadarlah para orang yang dijajah. Hidup ini, manusia hanyalah ditugaskan untuk menghamba, mengabdi, beribadah kepada Allah swt.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS Adz-dzariyat/51 :56).

Bila kita punya kuasa, maka arahkanlah manusia agar penyembahannya kepada Allah swt itu benar. Sehingga kita mendapat pahala dari apa yang kita perbuat, dan mendapatkan pahala pula dari orang yang berbuat baik lantaran petunjuk kita, tanpa mengurangi pahala mereka. Itu terdapat dalam hadits yang shohih. Sebaliknya, sadarlah.

Bila kita menjerumuskan manusia ini ke penyembahan syetan, atau kemusyrikan, atau kejahatan lainnya, maka kita sendiri sudah mendapatkan dosa, masih pula mendapatkan tambahan dosa dari orang-orang yang kita jerumuskan itu, tanpa mengurangi dosa mereka. Betapa beratnya.

Maka ma’qul alias masuk akal lah kalau penghuni-penghuni neraka itu tidak sedikit yang kekal di dalamnya. Karena memang tingkat kejahatannya tidak bisa kita hitung lagi. Bayangkan kalau memusyrikkan jutaan orang secara sistematis. Nanti yang dimusyrikkan itu kemudian beranak pinak lagi, mereka musyrik lagi dan seterusnya, dan itu atas upaya dari kita asalnya, betapa dahsyatnya. Tidak bisa dihitung lagi kejahatannya secara bersambung-sambung.

Sadarlah. Enaknya di dunia ini hanya seberapa, tetapi siksanya di akherat kelak tidak ada habis-habisnya. Menyesal dahulu pendapatan, menyesal kemudian tak berguna, kata pepatah.

Inilah ungkapan yang bisa diungkapkan secara sederhana, yaitu: Merdeka yang mana? Orang sampai berlindung didalam kamar-kamar terkunci pun masih diburu dan dijajah, untuk dicopot imannya dan dilepas akhlaq, moral, dan etikanya. Dari dada yang berisi keimanan Tauhid, digerayangi untuk diganti menjadi syirik. Dari akhlaq yang fitri insani, berakhlaq mulia dan terpuji, digerayangi di kamar-kamar dengan aneka tayangan yang mencopotnya dengan menggantinya pakai moral binatang yang tak tahu malu. Imannya sudah dicopoti, akhlaqnya sudah dilucuti, tinggallah manusia-manusia yang dijajah ini sebagai sosok-sosok yang jauh dari iman, dan bermoral binatang.

Terkutuknya orang Yahudi Bani Israel karena penentangannya terhadap aturan Allah swt hingga diubah menjadi babi dan kera, masih tersurat nyata dalam Kitab Suci Al-Qur’an sebagai peringatan. Namun kini upaya untuk menjadikan manusia ini jadi babi dan kera justru digalakkan secara seksama, atas biaya kita semua. Majalah porno Play Boy pun terbit di sini dan beredar di mana-mana.

Akankah pencopotan iman dan pelucutan akhlaq ini kita lanjutkan bersama? Hingga para orangtua yang masih ada imannya di dada sangat sesak nafas, karena keluarga, anak-anak dan cucunya walau berada di dalam rumah pun digarap secara sistematis oleh tayangan-tayangan yang mencopot iman dan akhlaq setiap saat. Lantas, merdeka yang mana, bila hanya untuk bernafas lega saja sudah tidak ada tempatnya lagi, wahai saudara-saudaraku?

Wednesday, August 15, 2007

C I N T A

C I N T A

Cinta tak pernah akan begitu indah, jika tanpa
persahabatan .............................
yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan
prosesnya
.............................
adalah Irreversible
.......................................

Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang
terhebat.

Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa
seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya
dalam
kapasitas yang sama.
Satu diantara kalian akan memberikan lebih,yang lain
akan
dirasa kurang.............

Begitu juga dalam kasus kamu yang mencari, dan yang
lain
akan menanti ............
jangan pernah takut untuk jatuh
cinta.....................................................
mungkin akan begitu menyakitkan dan mungkin akan
menyebabkan kamu sakit dan menderita
................................
tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada
akhirnya
kamu akan menangis........
jauh lebih pedih ................. karena saat itu
menyadari bahwa kamu tidak pernah
memberi..................................

Cinta itu sebuah jalan
Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah
komitmen................................
Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja
.............................................

Cinta tak harus berakhir bahagia
.......................................
karena cinta tidak harus berakhir
.......................................

Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan
.....................................
dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta
tidak
datang dari bibir dan lidah atau pikiran
..............................................
melainkan
dari HATI

Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun
sebagai
imbalan.
Karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai,
melainkan
.......... Investasi

Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima
penderitaan, karena jika kamu mengharap kebahagiaan,
kamu
bukan mencintai .................................. ,
melainkan memanfaatkan.

Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama
seseorang yang kamu Cintai daripada kehilangan
seseorang
yang kamu cintai karena egomu yang tak beguna itu
.....................................

Bagaimana aku akan berkata " SAYONARA
".....................................
kepada seseorang yang tidak pernah aku miliki ???

Kenapa tetes air mata jatuh demi seseorang yang tidak
pernah menjadi kepunyaanku ???
Kenapa aku merindukan seseorang yang tidak pernah
bersamaku dan ku bertanya, kenapa aku mencintai
seseorang
yang cintanya tidak pernah untukku ???

Sangat sulit bagi dua orang yang mencintai satu sama
lain
ketika mereka tinggal dalam dua dunia yang berbeda
...............................................................
tapi ketika kedua dunia ini melebur dan menjadi satu,
itulah yang disebut KEAJAIBAN !!!

Jangan mencintai seseorang seperti seperti bunga,
karena
bunga mati kala musim berganti, Cintailah mereka
seperti
angin , sebab angin bertiup selamanya ...........

Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu , bagaikan
kepingan-kepingan kaca tapi tancapka dalam pikiranmu,
bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal
lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan
itu,
sehingga kamu akan menjadi utuh kembali
..................................

Saturday, August 11, 2007

Rahasia Hati Lelaki dan Wanita

Sejarah banyak menceritakan kita tentang hal ini..ada Yusuf dan zulaikha, Muhammad dan Khadijah, Ali dan Fatimah, Laila dan Majnun, Romeo dan Juliet, Rama dan Sinta dll..yang jumlahnya banyak sekali..

apa yang sama jika disebutkan nama2 ini berikut pasangannya??..betul sekali..tentang menyikapi 'hubungan' laki2 dan perempuan..tentang 'cinta'..tentang anugrah yang hanya terlengkapi jika ia berpasangan..meskipun diantara tokoh2 diatas, penyikapan yang ditunjukkan mungkin sangat berbeda..
tetapi banyak manusia2 dahulu dan saat ini terilhami oleh cerita2 diatas..bahkan bermimpi bahwa mereka adalah pasangan2 diatas..berharap ada banyak kesamaan sikap dengan cerita2 diatas..dengan segala permasalahan yang terjadi didalam 'hubungan' mereka tersebut..

jaman dahulu..jaman sebelum Islam menerangi tanah arab, ada kebiasaan diantara wanita2 arab yang ingin bersuami,dimana dia(si perempuan)'berhubungan' dengan sebanyak lelaki yang ia inginkan(dibawah 10 org).. ketika si perempuan hamil..dia berhak memilih salah satu diantara lelaki yang telah berhubungan dengannya itu untuk menjadi suaminya..ada lagi kondisi dimana si perempuan memasang bendera(tanda) tertentu didepan rumahnya..yang berarti lelaki manapun boleh 'berhubungan' dengan si perempuan tadi, setelah perempuan itu hamil maka perempuan itu akan menikahi seorang lelaki dimana sebelumnya pihak perempuan memanggil tukang ramal untuk meramal anak siapakah yang ada didalam kandung si perempuan itu..jawaban peramal ini mau tidak mau harus dilaksanakan dan diterima..ditambah lagi dengan bentuk 'hubungan' yang seperti kita kenal saat ini, yakni berkenalan, kirim dan berbalas surat, jalan2 ke tempat2 yang ramai dan sepi, bermesraan(baca: zina mata, tangan, kaki, mulut dll), kemudian menikah..dan tidak sedikit yang didahului dengan perzinahan sebenarnya, kemudian baru menikah..dan jenis 'hubungan' terakhir adalah..dimana seorang lelaki yang ingin menikahi seorang wanita mendatangi wali si wanita tersebut untuk meminta izin menikahi wanita yg dimaksud..dan setelah dipenuhi mahar yang telah ditentukan, dilaksanakanlah pernikahan dengan syarat dan rukun tertentu..bentuk 'hubungan' inilah yang kemudian dibenarkan oleh Islam..

sekarang ini, 2 model terakhir dari 'hubungan' antara laki2 dan perempuan diatas yang berkembang didunia, sayang.. pilihan kebanyakan kita umat Islam bukan pada pilihan yang terakhir(mendatangi wali perempuan untuk melamar)..tetapi pilihan untuk pacaran..

pacaran..kata yang terdengar wajar2 saja bagi kebanyakan remaja kita saat ini..masih rada sulit menemukan remaja yang berkata "ihh..itu kan zina mas..", atau "ngapain sih pacaran segala..kalo berani lamar donk.." apalagi bagi mereka yang usianya baru beranjak dewasa..malah ada semacam paradigma jika sudah memasuki usia remaja dan tidak memiliki pacar..maka orang tersebut disebut 'jomblo'..'ga gaul'..'ga keren' dan lain sebagainya..

karena itu jangan heran, kalo abg2 kita saat ini yang kata orang tua masih bau kencur udah bermain2 dengan kata "cinta".."aku cinta padamu..sungguh" katanya..tanpa pernah ia tahu konsekuensi dari kata itu atas diri dan Zat yang telah menciptakannya..

naif??..bisa jadi, tetapi mungkin lebih karena faktor visual atau adanya orang2 yang dianggap sebagi contoh..yang sering mereka lihat, tidak hanya diluar rumah (sekolah, mall2, dll) tetapi juga didalam rumah (vcd, TV, Parabola, dll)..disamping itu faktor keluarga(ortu) yang karena pengetahuannya tentang pergaulan didalam Islam pun minim..juga menganggap bahwa anak2nya yang berpacaran adalah hal yang lumrah dalam usaha saling menjajagi diri dan pasangan..ditambah lagi faktor diri si abg sendiri sebagai benteng terakhir untuk memfilter hal itu masih kurang..kurang mengenal dasar2 pergaulan Islam dengan baik..meskipun sekarang kadang kita jumpai, mereka yang berpacaran adalah juga orang yang paham bagaimana islam mengatur hubungan laki2 dan wanita itu..

visualisasi tentang hal ini menjadikan pemahaman si abg ketika beranjak dewasa terhadap pacaran menjadi sebuah hal yang lumrah untuk dilakukan dalam proses 'menjajagi' pasangan..meskipun seringkali aktifitas pacaran justru mendorong orang yang melakukannya semakin 'menutup' diri dari keadaan yang sebenarnya..menjadi 'orang lain' yang sungguh2 sangat 'ideal'..ia seringkali menjadi orang yang sangat baik, sangat perhatian, sangat sabar, sangat melindungi, dll..padahal kesehariannya dia bukanlah orang seperti itu..disamping itu konsep tentang 'rasa suka', 'cinta' , dan bahkan janji2 'pernikahan' dan sejenisnya akhirnya ditunjukkan sebagai manifestasi syahwat yang harus dipenuhi melalui aktifitas pacaran tadi..apakah itu dengan saling menggenggam tangan, saling membelai, saling merayu, saling (maaf) berciuman, bahkan mungkin lebih dari itu..entah itu disadari atau tidak..

proses yang disebutkan diawal akan menjadi sebuah kebiasaan dalam perilaku sehari2..sayangnya kebiasaan itu akan berkembang menurut rentang waktu yang dihabiskannya..artinya jika kebiasaan baik yang kita mulai, maka ia akan melekat dalam sikap dan kesehariannya..itupun yang akan terjadi jika kebiasaan buruk lah yang kita pelihara..

dan pacaran adalah salah satu kebiasaan yang buruk dengan rentetan kebiasaan buruk lainnya..ketika pertanyaanya tentang "maukah kau menjadi pacarku" dijawab dengan "iya" maka ia akan diikuti dengan kebiasaan2 baru...mungkin ia akan mulai mendandani diri dengan lebih 'detail', chating hanya kepada si dia, sms2an dan telp2an ga kenal waktu..jalan dengan si dia, pegangan tangan, ciu***, berpelu***, berzin*, wah....na'udzubillah..kita mungkin akan bertanya"apakah semua perilaku itu salah?" ..jawabannya "TIDAK!!"..lanjutnya "terus kenapa harus dipersalahkan??"..jawabannya "salahnya..karena kita melakukan hal itu tidak dengan orang yang 'tepat' dan 'benar', tepat karena dia adalah istri atau suami kita, dan benar karena telah dibingkai dengan pernikahan yang sah"..

satu yang mungkin tidak pernah disadari oleh para wanita padahal ini yang paling penting sebelum memutuskan menerima menjadi seorang pacar(karena wanita seringkali menjadi korban dari hubungan model 'pacaran')adalah sudut pandang laki2 melihat hubungan pacaran itu..
kenapa hal ini begitu penting??..karena seringkali ketika wanita memutuskan untuk menerima hubungan model pacaran..wanita menggunakan sudut pandang wanita..mereka membayangkan akan ada seorang laki2 yang 'tulus' yang akan membimbing mereka, memberikan perhatian kepada mereka, memanjakan mereka, melindung

Wednesday, August 08, 2007

BILA MANUSIA JATUH CINTA

Assalamualaikum

Apakah benar akan membuatnya lupa akan diri sendiri.? Mungkin saja, tapi hakikatnya saat manusia jatuh cinta, semakin ia ingat dengan cintanya. Semakin kuat ingatannya pada drinya sendiri.

Suatu ketika Hasan dan Husein melihat ibunya, Fatimah (semoga Allah senantiasa merahmati) sedang berdoa. lalu mereka mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh ibunya. Fatimah menyebut banyak nama dalam doanya termasuk juga untuk saudara seimannya di banyak tempat, di doakannya semua dengan doa-doa yang penuh kebaikan. Namun mereka heran. Mengapa sang ibu tak menyebut dirinya sendiri. Ya, Fatimah mendoakan banyak orang namun tidak melupakan dirinya sendiri. Dan itu terjadi terus saat Fatimah berdoa.

Sahabat mungkin kita juga masih menemui orang-orang seperti Fatimah. Yang seringkali memanjatkan doa, dengan khusyuk dan menangis bahkan. Semua doanya berisi kebaikan. namun ternyata orang tersebut tak mendoakan dirinya sendiri. Lupakah dirinya? Atau bodohkah?

Saya yakin tidak, tapi saya yakin itu semua karena pemahaman yang amat sangat tentang arti cinta.

Ingatkah kejadian sahabat yang ditegur oleh Rosul ketika ditanya sebesar apa cintanya terhadap dirinya. Sahabat itu menjawab kalau dia mencintai Rosul sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, yang kemudian di tegur oleh rosul itu bukanlah cinta. Tapi cinta Rosul adalah saat Rosul lebih kita cintai daripada diri kita sendiri, itulah koreksinya. yang kemudian sahabat itu mengatakan hal tersebut.

Sahabat, pecinta senjati lebih cinta pada cintanya daripada dirinya sendiri. Dia lebih ingat cintanya daripada dirinya sendiri. Maka saat kita melihat ada orang yang dengan tulus pada kita mendoakan diri kita dengan banyak hal yang baik, namun dia sendiri tidak atau hanya sedikit doa untuk dirinya sendiri, percayalah cintanya lebih besar dari apa yang pernah kita kira.

Mengendaplah mendengar tangisan doa seorang ibu di tengah malam, maka Anda akan tahu betapa benar nyata cintanya.

Mengendaplah mendengar lantunan doa dari seorang ayah di tengah lelahnya bekerja. Maka Anda akan temui, betapa luas lautan cintanya.

Bukalah lembaran sejarah umat ini. Saat seorang pribadi agung menyebut “umatku,umatku,umatku” di akhir hayatnya, maka Anda akan yakini betapa besar dan kokoh cintanya pada umatnya.

Ya, bila manusia jatuh cinta.
Cintanya lah yang sering diingat,
Cintanyalah yang yang sering disebut,
Cintanyalah yang selalu menjadi harapannya,
Dan dia yakin semakin besar dia cinta,
Semakin besarpula cintanya membalas,
Semakin sering dia menyebut cintanya,
Semakin sering sang cinta menyebut namanya,
Semakin dia agungkan nama sang cinta,
Semakin diagungkan namanya oleh sang cinta,…
Pada siapapun,…
Ayah,ibu,suami,istri,anak,umat,orang yang Anda kasihi, Rosul atau Allah pencipta segala alam..
Hukum jatuh cinta tetap sama…

Waalaikumsalam

Monday, July 23, 2007

CINTA SEJATI

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat

Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba

Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka

Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
terhadapnya
Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
dengan setia
Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum
sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
bebas lagi
Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..

Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan
menyadari
Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah
kau buat
Yang seharusnya ada di dalam hidupmu

Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata, ” Aku lupa ”
Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, ”
Tunggu sebentar ”
Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu
ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri ”

Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air
mata

Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati
daripada air mata yang keluar dari mata kita
Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,
Sementara air mata yang tersembunyi,
Akan menggoreskan luka di dalam hatimu
yang bekasnya tidak akan pernah hilang

Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,
Tetapi ketika cinta itu tulus…
meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,
Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia
sewaktu kamu dapat mencintai seseorang
Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri…

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
Atau karena ia tidak mempedulikan kita
Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu
Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya
Tetapi apabila kamu benar benar mencintai seseorang,
Jangan dengan mudah kita melepaskannya
Berjuanglah demi cintamu… Fight for your dream !
Itulah cinta yang sejati..
Bukannya seperti prinsip ” Easy come.. Easy go… ”

Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan
Daripada berjalan bersama orang ” yang tersedia ”
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
Daripada orang yang berada di ” sekelilingmu ”

Lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
Untuk dibuang dengan hanya ” seseorang ”
Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat

Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling
menyakiti hatimu
Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya
Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari

Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya
Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar
Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana

Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat berupa kebenaran ataupun kebohongan untuk menutupi isi hati
Kita dapat mengatakan apa saja dengan mulut kita
Tetapi isi hati kita yang sebenarnya tidak akan dapat dipungkiri

Apabila kamu hendak mengatakan sesuatu..
Tataplah matamu di cermin dan lihatlah kepada matamu
Dari situ akan terpancar seluruh isi hatimu
Dan kebenaran akan dapat dilihat dari sana